Passion

Mencari Jurusan yang Tepat Buat Prospek Kerja Kamu? Gak Perlu Bingung Lagi!

Memilih jurusan bisa menjadi beban pikirin tersendiri bagi pelajar. Bagi pelajar SMP yang akan menginjak jenjang SMA, memilih jurusan IPA dan IPS yang akan mereka jalani di SMA membutuhkan pertimbangan, namun karena masih termasuk general dan cukup dapat dibedakan, mungkin akan lebih mudah. Apalagi, sekarang Kemendikbud Ristek sudah akan mencanangkan penghapusan sekat – sekat antara jurusan Bahasa, IPA dan IPS. Hal ini bisa lebih memudahkan anak – anak SMA untuk lebih bisa mengeksplorasi dan memilih bidang – bidang yang mereka sukai, tanpa terhalang batasan sekatan penjurusan Bahasa, IPA dan IPS. 

Nah, penjurusan kuliah beda cerita lagi nih! Berdasarkan data dari Kemendikbudristek, ada sekitar 26.886 program studi di Indonesia. Dengan perkembangan pendidikan di Indonesia yang begitu pesat, nggak heran kalau bermacam – macam program studi pun lahir. Bikin makin pusing? Maybe, but no need! Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam memilih jurusan, agar setidaknya tidak salah ambil jurusan. Salah satu pertanyaan yang pasti ditanyakan oleh calon mahasiswa adalah “nanti belajarnya apa?” atau “prospek kerjanya bagaimana?”. Sangat baik kalau kamu mempertanyakan itu berarti kamu sudah memahami arah pendidikan kamu, karena memilih jurusan kuliah tidak semudah memilih jurusan kendaraan umum yang kalau salah arah masih bisa berbalik. Dalam memilih jurusan kuliah, tidak mudah untuk memulai dari awal lagi ketika kamu merasa jurusan ini tidak tepat. Bukan tidak mungkin, namun akan memakan waktu dan biaya pula. Sehingga, perlu pertimbangan yang matang sebelum benar – benar memutuskan. 

Yang harus diperhatikan saat memilih jurusan kuliah:

Berikut hal – hal yang harus kamu perhatikan sebelum menentukan langkah kakimu ke jurusan kuliah yang akan kamu tuju:

  1. Kenali minat, bakat, dan potensi kamu.

Ketika kamu mengetahui kamu suka melakukan apa, bakat kamu di bidang apa, dan arah potensi kamu ke mana, itu akan lebih memudahkan kamu untuk memilih beberapa pilihan jurusan yang bisa kamu ambil! Karena yang paling tau diri kita adalah diri kita sendiri, dan kemudian yang akan menjalani kuliah juga kita, maka akan cukup membantu ketika kita tau minat, bakat dan potensi kamu di mana. Tidak menutup kemungkinan untuk bertanya ke orang lain untuk meminta pendapat mereka tentang potensi yang kamu miliki, karena terkadang orang lain juga bisa memperhatikan dan mengarahkan kita juga. Tidak salah juga untuk melibatkan peran tes minat bakat dan tes psikotes yang bisa dijadikan referensi kita 🙂 

  1. Lakukan riset mendalam terhadap jurusan yang kamu minati.

Hal ini menjadi poin lanjutan dari poin pertama, melakukan riset! Hal yang bisa kita catat sebagai pertimbangan lebih: pro dan kontra dari mengambil jurusan tersebut (menurut standar kita sendiri), kita juga bisa bertanya kepada teman yang sudah mengambil jurusan tersebut, lihat juga prospek kerja dari jurusan tersebut yang dibutuhkan di dunia kerja, sampai ke hal – hal lain dari biaya dan lingkungan yang ditawarkan di wilayah kampus dan sekitarnya. 

  1. Ikuti kemauan dan kemampuan kamu.

Ini juga menjadi poin yang penting dalam proses pemilihan, hindari memilih jurusan karena teman kita yang lain juga mengambil jurusan tersebut. Memang terdengar menyenangkan untuk masuk ke lingkungan pembelajaran baru bersama teman – teman kita, namun yang harus diingat adalah kemauan dan kemampuan kita dengan teman kita pastinya berbeda. Kembali lagi ke poin pertama, yang mengenali minat, bakat dan potensi adalah diri kita sendiri. 

  1. Jika memungkinkan, buatlah beberapa pilihan jurusan.

Kalau kamu masih belum pasti dengan jurusan yang akan kamu ambil, namun kamu sudah tau akan ambil di bidang apa, kamu bisa membuat list pilihan jurusan – jurusan yang kamu minati. Dengan melakukan riset juga terhadap jurusan – jurusan ini seperti di poin kedua, hal ini memungkinkan kamu untuk membuka diri terhadap banyak kesempatan yang ada! 

Gimana, kawan MinVit? Memilih jurusan memang perlu banyak pertimbangan, tapi akan menjadi lebih mudah jika didukung dengan hal – hal di atas! Bagi kamu yang masih duduk di kelas 10 dan 11, kamu masih punya banyak waktu untuk mempertimbangkan! Semoga kamu berjodoh sama jurusan yang kamu impikan yaaa!

Sumber: https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/jumlah-program-studi-per-bidang-ilmu-di-perguruan-tinggi-1521717669

Sebuah Riset Platform Berbasis AI, LifeVitae: Kewirausahaan Menjadi Karir yang Diunggulkan Di Antara Generasi Muda Indonesia

Sejak awal bulan Desember 2020, LifeVitae secara konsisten telah mengadakan sebuah riset berbasis pengguna di Indonesia dengan mengadakan acara dan workshop yang sejauh ini telah mencapai total peserta mencapai lebih dari 14,000. Setiap minggunya, para pengguna baru di usia 18 – 25 tahun yang pada umumnya adalah mahasiswa dan murid sekolah, atau yang biasa kita sebut Gen Z, bergabung untuk menghadiri lokakarya yang mengangkat tema pengembangan diri dan pembangunan profil.

Hal ini dibuktikan dari sebuah riset oleh LifeVitae, sebuah platform AI-Potential-Analysis, yang menggunakan teknologi AI. Anak – anak muda ini dianalisis berdasarkan karakteristik, minat dan bakat mereka (termasuk untuk passion dan hobi mereka). Riset ini menunjukkan bahwa 52.61% anak muda di Indonesia memiliki ketertarikan pada bidang kewirausahaan sebagai jalan karir mereka. Mereka menunjukkan ketertarikan dan motivasi untuk menjadi pengusaha yang sukses. Hal ini sejalan dengan perkembangan dan tren industri bisnis di Indonesia – di mana pengusaha mulai bermunculan semenjak era 2010 dan telah memberi pengaruh atas harapan anak muda untuk rencana masa depan mereka.

Bangkitnya Kewirausahaan Berbasis Teknologi di Tengah Berkembangnya Perekonomian Indonesia

Sebagai negara dengan penduduk terbanyak kelima di dunia dengan total populasi hampir 260 juta jiwa, Indonesia memiliki generasi muda di mana 50% di antaranya di bawah umur 27 tahun. Lebih dari sepertiga dari generasi muda di negara ini, di antaranya umur 15 sampai 35 tahun, ingin bekerja untuk diri mereka sendiri. Ini mungkin bukan suatu hal yang mengejutkan mengingat serangkaian startup unicorn yang sedang booming akhir-akhir ini – Startup yang telah mencapai valuasi senilai US$1 milyar – yang menginspirasi anak muda.

Business leaders seperti Achmad Zaky, pendiri e-commerce marketplace Bukalapak; Nadiem Makarim, pendiri aplikasi layanan transportasi online Gojek; dan Belva Devara, CEO dan salah satu pendiri startup edukasi berbasis teknologi terbesar di Asia Tenggara, Ruangguru – ketika mereka diusia 30an – telah berhasil mendemonstrasikan bahwa pengusaha muda dapat mengembangkan perusahaan teknologi (startup) yang masih baru menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar dalam waktu yang relatif singkat.

Dampak Munculnya Para Pendiri dan CEO Startup pada Gen Z

 Kemunculan pendiri dari beberapa startup yang sangat sukses ini dan para CEO yang telah menginspirasi Gen Z untuk memiliki ketertarikan tinggi dan motivasi terhadap bidang kewirausahaan – di mana mereka dapat membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih maju ke depannya. Umumnya, Gen Z sudah mencoba untuk mengikuti mindset dari para pengusaha sukses ini dengan menjadi terinspirasi dari semua aktivitas yang panutan mereka lakukan. Ini yang membuat riset anak-anak muda berbasis teknologi AI yang dilakukan oleh LifeVitae ini menarik karena ternyata dari semua kategori ini, bidang Kewirausahaan menempati tempat pertama dalam minat para Gen Z sekarang ini.

 Sebuah hal yang tidak mengherankan dan cukup konsisten, Desain Kreatif muncul sebagai kategori minat anak muda yang dominan di peringkat kedua dalam riset yang sama. Ini semakin mendukung premis bahwa di dalam dunia digital pasca Covid yang terjadi begitu cepat, salah satu kunci keahlian yang dibutuhkan adalah desain kreatif, terutama untuk pengusaha pemula. Sebagai lanjutan dari pengaruh COVID yang membuat keadaan terpuruk namun kemudian menjadi naratif yang membangkitkan kesadaran pada dunia kesehatan, bidang Health & Well-Being muncul sebagai kategori tertinggi ketiga di antara anak muda Indonesia berdasarkan riset berbasis AI ini.

Mengenal Lebih Dalam Tentang Karakter Generasi Muda Indonesia

Berdasarkan hasil dari riset lanjutan yang diadakan oleh LifeVitae, Gen Z memiliki beberapa karakteristik yang dapat dikategorisasikan menjadi dua bagian, human skill dan transferable skill , dimana dalam studinya, keahlian yang dapat digunakan dalam dunia kerja yang juga telah dikuasai sebagai ‘Keahlian Utama (Top Strengths)’, dan keahlian yang perlu dikembangkan dan diasah lebih sebagai ‘Keahlian yang Perlu Dikembangkan (Developing Strengths)’.

Di ‘Keahlian Utama (Top Strengths)’, aspek pertama yang muncul paling kuat adalah Emotive, yaitu kemampuan mengelola keadaan emosinya sendiri dalam setiap aktivitas dan kondisi. Di peringkat kedua, aspek Cognitive mendominasi, yaitu kemampuan mereka menggunakan kecerdasan otak untuk menganalisis, melakukan, dan menemukan solusi atas masalah yang ada. Kedua keahlian ini tentunya sangat berguna bagi Gen Z dalam memahami bagaimana cara dunia bekerja.

 Terlebih lagi, di dalam ‘Keahlian yang Perlu Dikembangkan (Developing Strengths)’, aspek pertama yang perlu dielaborasi lebih lanjut adalah Interactive atau kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif dan efisien dalam memahami satu sama lain. Biasanya, kemampuan ini tidak digunakan dalam komunikasi atau interaksi langsung – karena sebagian besar aktivitas sekarang sudah mengalami perubahan menjadi digital, sebagai akibat dari pandemi ini. Aspek kedua yang perlu dikembangkan adalah Motive atau kemampuan untuk menjadi bersemangat dan termotivasi dalam melaksanakan kegiatan termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Riset ini menunjukkan bahwa Gen Z tentunya memiliki motivasi dan passion yang tinggi, namun terkadang mereka mungkin bingung untuk memulai dan bagaimana cara mereka melakukannya. Mereka juga kadang memiliki kecenderungan untuk memiliki ketertarikan yang singkat pada satu hal, cepat bosan dan kemudian mengganti kesibukan dalam waktu yang cepat. 

Talent vs Hard Work

Hard work beats talent when talent doesn’t work hard.” This is the truth but you need to know how it really pans out in reality to believe this, Your own perspective is what matters.

In the context of the world’s younger population, this question needs to be pondered before anything else. Children especially in the age group 6-12 years know what they like and they spend time doing it. Yes , they are influenced by their environment but things start shaping up for them. This is the time to tell them about the great personalities of the world and how along with talent they worked hard and got where they wanted to be. The younger generation just graduating from school are at their most important moment of their life because their decision is going to shape their future of course but if there is no commitment to graft , then talent or just the decision isn’t going to pan out for much.

Does everybody discover talent early on? The answer is a clear no. But working hard for anything for that matter and deserving it can be taught and emboldened early on so that in the hardest of the days, your character will stand out . Passion, grit, and determination are by products of commitment to a task as simple as watering the plants. This applies to everyone young and old but especially the students just coming out of this protected shell of high school and structure. The world today isn’t a straight line at all. If you are an exceptional singer so are a million people around the world but how are you different is the question. Are you willing to commit to your talent and work hard? Talent will get you the entry ticket but at the first sight of a superior challenge, your character and commitment will take you home. There are some parts of the world still where grades are the most important factor in deciding a young mind’s future but of course, it isn’t.

Today, you choose where you want to go but with commitment and desire, any reality is possible. The world where you are free and at your absolute best. To conclude, talent if recognized early on with the right attitude leads to greatness, and if now hard work will remain your ally till the end even if you find your talent in between.