Profession

Importance Of Knowing Your Dominant And Recessive Skills: A Guide For School Students

We are all aware of the fact that every individual has different skills. Some people are good at sports, some are good at academics and some are good at other things. However, there is a certain set of skills that every individual has but awareness of their dominant and recessive skills is not there. A lot can be achieved if only people were aware of their dominant recessive skills and have the resources to work upon them.

UN WHO LifeSkills Model and how it will benefit you

What is the LifeSkills Model? The UN WHO (World Health Organization) developed the Life Skills model to help people manage their lives better. The theory behind this model is that a person’s behavior can be controlled through self-direction, planning and goal setting. The Lifeskills Model has five basic steps: 

  1. Learning about yourself; 
  2. Setting realistic goals for yourself; 
  3. Planning how you will achieve your goals; 
  4. Following up on your plans;
  5. Evaluating your progress.

The first step in the Lifeskills Model is to learn about yourself. This means that you need to take a good look at your strengths and weaknesses. You also need to understand your personal values and beliefs. The second step is to take a good look at the person you want to be. This means that you need to know what kind of person you want to be in the future. The third step is to take a good look at the person you are now. This means that you need to know what kind of person you are right now. The fourth step is to plan for the future and map your current skills with your future and identify the gap in skills required to achieve what you want.

How UN WHO LifeSkills model will help you make career choices

It is very important to be able to make a choice for your career. In the present scenario, where you have an array of options and there are several courses available in different fields, it becomes very difficult to choose the right one. The present day world is so fast paced that it becomes very difficult to find time for yourself. This is the reason why you need to be extra careful while choosing a career. It is important to choose a career which will not only help you in earning but will be something that you’ll love doing.

UN WHO LifeSkills is a global platform for self-assessment. You can use the LifeSkills to reflect on your values, skills, talents and interests. This can help you decide what career options suit you best. LifeSkills was designed to help young people make informed and responsible choices about their future. It helps us understand what we’re good at, how we think and feel, where we want to go and how we want to get there.

  1. It will help in deciding the career based on your skills and interests.
  2. It will help in making a better decision about the job which you are interested in doing. 
  3. It will help in finding out the career that is best suited for you.
  4. It will help you identify the areas you need to improve upon.

USE OF AI and LifeSkills model to help you make sound career decisions

AI based career counseling coupled with the UN WHO LifeSkills model can provide you with a set of tools that will help you in making your career decision. The AI system can help you with your career choices by providing you with information that is relevant to your needs after understanding who you are, what your strengths and weaknesses are. This makes it easier for you to decide on a career path of your choice. It’s an excellent tool for students who do not know about their skills, interests or want to change their careers.

We hope this article has given you some insights into the future of AI in making career decisions! Please like, follow, and comment on our social media pages for more such articles.

Sebuah Riset Platform Berbasis AI, LifeVitae: Kewirausahaan Menjadi Karir yang Diunggulkan Di Antara Generasi Muda Indonesia

Sejak awal bulan Desember 2020, LifeVitae secara konsisten telah mengadakan sebuah riset berbasis pengguna di Indonesia dengan mengadakan acara dan workshop yang sejauh ini telah mencapai total peserta mencapai lebih dari 14,000. Setiap minggunya, para pengguna baru di usia 18 – 25 tahun yang pada umumnya adalah mahasiswa dan murid sekolah, atau yang biasa kita sebut Gen Z, bergabung untuk menghadiri lokakarya yang mengangkat tema pengembangan diri dan pembangunan profil.

Hal ini dibuktikan dari sebuah riset oleh LifeVitae, sebuah platform AI-Potential-Analysis, yang menggunakan teknologi AI. Anak – anak muda ini dianalisis berdasarkan karakteristik, minat dan bakat mereka (termasuk untuk passion dan hobi mereka). Riset ini menunjukkan bahwa 52.61% anak muda di Indonesia memiliki ketertarikan pada bidang kewirausahaan sebagai jalan karir mereka. Mereka menunjukkan ketertarikan dan motivasi untuk menjadi pengusaha yang sukses. Hal ini sejalan dengan perkembangan dan tren industri bisnis di Indonesia – di mana pengusaha mulai bermunculan semenjak era 2010 dan telah memberi pengaruh atas harapan anak muda untuk rencana masa depan mereka.

Bangkitnya Kewirausahaan Berbasis Teknologi di Tengah Berkembangnya Perekonomian Indonesia

Sebagai negara dengan penduduk terbanyak kelima di dunia dengan total populasi hampir 260 juta jiwa, Indonesia memiliki generasi muda di mana 50% di antaranya di bawah umur 27 tahun. Lebih dari sepertiga dari generasi muda di negara ini, di antaranya umur 15 sampai 35 tahun, ingin bekerja untuk diri mereka sendiri. Ini mungkin bukan suatu hal yang mengejutkan mengingat serangkaian startup unicorn yang sedang booming akhir-akhir ini – Startup yang telah mencapai valuasi senilai US$1 milyar – yang menginspirasi anak muda.

Business leaders seperti Achmad Zaky, pendiri e-commerce marketplace Bukalapak; Nadiem Makarim, pendiri aplikasi layanan transportasi online Gojek; dan Belva Devara, CEO dan salah satu pendiri startup edukasi berbasis teknologi terbesar di Asia Tenggara, Ruangguru – ketika mereka diusia 30an – telah berhasil mendemonstrasikan bahwa pengusaha muda dapat mengembangkan perusahaan teknologi (startup) yang masih baru menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar dalam waktu yang relatif singkat.

Dampak Munculnya Para Pendiri dan CEO Startup pada Gen Z

 Kemunculan pendiri dari beberapa startup yang sangat sukses ini dan para CEO yang telah menginspirasi Gen Z untuk memiliki ketertarikan tinggi dan motivasi terhadap bidang kewirausahaan – di mana mereka dapat membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih maju ke depannya. Umumnya, Gen Z sudah mencoba untuk mengikuti mindset dari para pengusaha sukses ini dengan menjadi terinspirasi dari semua aktivitas yang panutan mereka lakukan. Ini yang membuat riset anak-anak muda berbasis teknologi AI yang dilakukan oleh LifeVitae ini menarik karena ternyata dari semua kategori ini, bidang Kewirausahaan menempati tempat pertama dalam minat para Gen Z sekarang ini.

 Sebuah hal yang tidak mengherankan dan cukup konsisten, Desain Kreatif muncul sebagai kategori minat anak muda yang dominan di peringkat kedua dalam riset yang sama. Ini semakin mendukung premis bahwa di dalam dunia digital pasca Covid yang terjadi begitu cepat, salah satu kunci keahlian yang dibutuhkan adalah desain kreatif, terutama untuk pengusaha pemula. Sebagai lanjutan dari pengaruh COVID yang membuat keadaan terpuruk namun kemudian menjadi naratif yang membangkitkan kesadaran pada dunia kesehatan, bidang Health & Well-Being muncul sebagai kategori tertinggi ketiga di antara anak muda Indonesia berdasarkan riset berbasis AI ini.

Mengenal Lebih Dalam Tentang Karakter Generasi Muda Indonesia

Berdasarkan hasil dari riset lanjutan yang diadakan oleh LifeVitae, Gen Z memiliki beberapa karakteristik yang dapat dikategorisasikan menjadi dua bagian, human skill dan transferable skill , dimana dalam studinya, keahlian yang dapat digunakan dalam dunia kerja yang juga telah dikuasai sebagai ‘Keahlian Utama (Top Strengths)’, dan keahlian yang perlu dikembangkan dan diasah lebih sebagai ‘Keahlian yang Perlu Dikembangkan (Developing Strengths)’.

Di ‘Keahlian Utama (Top Strengths)’, aspek pertama yang muncul paling kuat adalah Emotive, yaitu kemampuan mengelola keadaan emosinya sendiri dalam setiap aktivitas dan kondisi. Di peringkat kedua, aspek Cognitive mendominasi, yaitu kemampuan mereka menggunakan kecerdasan otak untuk menganalisis, melakukan, dan menemukan solusi atas masalah yang ada. Kedua keahlian ini tentunya sangat berguna bagi Gen Z dalam memahami bagaimana cara dunia bekerja.

 Terlebih lagi, di dalam ‘Keahlian yang Perlu Dikembangkan (Developing Strengths)’, aspek pertama yang perlu dielaborasi lebih lanjut adalah Interactive atau kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif dan efisien dalam memahami satu sama lain. Biasanya, kemampuan ini tidak digunakan dalam komunikasi atau interaksi langsung – karena sebagian besar aktivitas sekarang sudah mengalami perubahan menjadi digital, sebagai akibat dari pandemi ini. Aspek kedua yang perlu dikembangkan adalah Motive atau kemampuan untuk menjadi bersemangat dan termotivasi dalam melaksanakan kegiatan termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Riset ini menunjukkan bahwa Gen Z tentunya memiliki motivasi dan passion yang tinggi, namun terkadang mereka mungkin bingung untuk memulai dan bagaimana cara mereka melakukannya. Mereka juga kadang memiliki kecenderungan untuk memiliki ketertarikan yang singkat pada satu hal, cepat bosan dan kemudian mengganti kesibukan dalam waktu yang cepat. 

Talent vs Hard Work

Hard work beats talent when talent doesn’t work hard.” This is the truth but you need to know how it really pans out in reality to believe this, Your own perspective is what matters.

In the context of the world’s younger population, this question needs to be pondered before anything else. Children especially in the age group 6-12 years know what they like and they spend time doing it. Yes , they are influenced by their environment but things start shaping up for them. This is the time to tell them about the great personalities of the world and how along with talent they worked hard and got where they wanted to be. The younger generation just graduating from school are at their most important moment of their life because their decision is going to shape their future of course but if there is no commitment to graft , then talent or just the decision isn’t going to pan out for much.

Does everybody discover talent early on? The answer is a clear no. But working hard for anything for that matter and deserving it can be taught and emboldened early on so that in the hardest of the days, your character will stand out . Passion, grit, and determination are by products of commitment to a task as simple as watering the plants. This applies to everyone young and old but especially the students just coming out of this protected shell of high school and structure. The world today isn’t a straight line at all. If you are an exceptional singer so are a million people around the world but how are you different is the question. Are you willing to commit to your talent and work hard? Talent will get you the entry ticket but at the first sight of a superior challenge, your character and commitment will take you home. There are some parts of the world still where grades are the most important factor in deciding a young mind’s future but of course, it isn’t.

Today, you choose where you want to go but with commitment and desire, any reality is possible. The world where you are free and at your absolute best. To conclude, talent if recognized early on with the right attitude leads to greatness, and if now hard work will remain your ally till the end even if you find your talent in between.