Kegagalan: Awal Mula, bukan Akhir!

Cara menghadapi dan mengatasi kegagalan

Setiap proses tidak lepas dari kegagalan dan kesuksesan. They co-exist. Tidaklah mungkin jika selalu gagal dan selalu sukses, keduanya akan terjadi secara berkesinambungan dan membawa kita kepada arti kesuksesan yang sebenarnya. Bisa dibayangkan jika seseorang mengalami kesuksesan terus menerus, atau selalu gagal. Kejadian yang mereka alami tidak akan memberikan pelajaran apa – apa, sedangkan kehidupan adalah tempatnya salah dan saatnya kita belajar dari kesalahan tersebut, dan begitu juga halnya dengan kegagalan. 

Rasanya gagal? Pahit.

Mengalami kegagalan memang nggak enak. Sakit, tapi nggak berdarah.Tidak ada orang yang menginginkan kegagalan, semua ingin apa yang dikerjakan membuahkan hasil. Namun, tidak semua akan berjalan sesuai kemauan kita, betul? I assume we would know that for a fact. Mungkin kita pernah mendapatkan nilai yang tidak sesuai dengan usaha kita, mungkin kita pernah tidak diterima di sekolah yang kita inginkan, atau mungkin sesederhana masakanmu terlalu asin. Terkadang, tidak semua kegagalan ada di luar kendali kita, namun yang perlu diingat: tidak ada kegagalan yang terlalu remeh, dan tidak ada kegagalan yang terlalu besar untuk disesali. 

Namun, bukan berarti kegagalan tidak bisa kita syukuri. Gagal memang pasti dan setelah terjadi tidak bisa diubah, namun yang bisa diubah adalah bagaimana kita menerima kegagalan tersebut dan mengubahnya menjadi kekuatan. Kegagalan bukan untuk diabaikan, tetapi untuk diterima, dirasakan, dan dibuat pelajaran. 

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi kegagalan?

Ini mungkin terdengar sulit, tapi yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kegagalan adalah dengan menerima bahwa kamu gagal. Yes, you read that right. Semakin dielak, maka semakin kamu memperbesar kesempatan kamu untuk gagal lagi kedepannya. 

How can we possibly accept and admit our failure? Well, it takes time. Maybe a lot of them. Tidak semua orang bisa menerima kegagalan secara gamblang karena mengalami kegagalan memang menyakitkan. Kebanyakan orang menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang tidak ingin diketahui dan ingin ditutupi, mungkin bagaimana masyarakat melihat kegagalan juga mempengaruhi hal ini. Padahal, jika kita melihat kegagalan dari cara pandang yang berbeda, kamu bisa mulai dengan menganggap bahwa kegagalan ini sebagai proses pembelajaran yang berharga. Kita diberikan kesempatan untuk merasakan kegagalan bukan untuk hanya diratapi, tapi supaya kita memahami cara yang benar. Lalu, kamu bisa melihat kembali ke keberhasilan kamu sebelumnya dan memahami bahwa kamu juga pernah sukses dan memang hidup adalah roda yang berputar, tidak selamanya kamu akan di atas, dan tidak akan selamanya kamu di bawah. Kamu bisa menulis di jurnal atas segala pencapaian dan kegagalan yang kamu alami, merefleksikan hal – hal yang sudah membawamu sampai ke titik ini. Setelah kamu sudah bisa menerima kegagalan tersebut, maka selanjutnya kamu fokus pada perbaikan dari kegagalan yang sudah kamu alami. Pelajari di bagian mana kamu gagalnya dan pahami cara memperbaikinya. 

Jadi, hal yang harus diingat adalah, kegagalan bukanlah sesuatu untuk diratapi, tetapi dipelajari. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, tapi awal mula dari keberhasilan. Memang boleh ada masa bersedihnya, namun bangkit dari kegagalan jauh lebih penting dari itu, kawan MinVit! Tetap semangat, ya!

8271cookie-checkKegagalan: Awal Mula, bukan Akhir!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *